Berbagi Ilmu Bersama Pasti Bisa

Bersama Wujudkan Pendidikan Yang Maju, Mandiri dan Sejahtera

Bersama Wujudkan Pendidikan Yang Maju, Mandiri dan Sejahtera

Sabtu, 10 Oktober 2020

Alat Peraga

  

BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Alat peraga memiliki peran penting dalam kegiatan pembelajaran. Alat peraga mampu memberikan pengalaman visual kepada siswa secara langsung antara lain untuk mendorong motivasi belajar, memperjelas dan mempermudah konsep yang abstrak dan mempertinggi daya serap belajar.

Fenomena dalam materi sistem ekskresi organ ginjal yang tidak mampu dilihat secara langsung oleh mata memerlukan alat peraga untuk mampu memvisualisasikannya. Materi ginjal sebagai organ ekskresi pad aproses pembentukan urine, diperlukan alat peraga khusus untuk menunjukan proses pembentukan urine yang terjadi di ginjal yang sulit dipahami bila hanya dijelaskan secara verbal saja.

Pembelajaran secara langsung melalui demonstrasi maupun praktikum dengan alat peraga akan membantu siswa mampu memahami konsep-konsep secara lebih mudah, efektif, menarik dan efisien.Penggunaan alat peraga sebagai media pembelajaran dilengkapi dengan LKS sebagai panduan penggunaannya. Alat peraga dapat digunakan siswa untuk memberikan pengalaman secara nyata dalam pembelajaran.

Hasil observasi di SMP Negeri 1 Ngadirojo kabupaten Wonogiri, penggunaan alat peraga dan LKS sebagai media pembelajaran khususnya untuk materi Ginjal masih jarang digunakan oleh guru.Kebanyakan guru lebih suka membelajarkannya secara verbal kepada siswa tanpa ada alat peraga yang mendukung. Salah satu penyebabnya adalah tidak tersedianya alat peraga seperti alat peraga Digital.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, secara rinci teridentifikasi masalah belum ada alat peraga dan LKS untuk mempelajari konsep Ginjal Sebagi Organ Ekskresi khususnya di SMP Negeri 1 Ngadirojo. Oleh karena itu, telah dikembangkan alat peraga Ginjal Sebagai Organ Ekskresi yakni berupa Alat Peraga untuk memberikan alternatif pemecahan masalah tersebut.

B.  Tujuan

            Tujuan daripada pembuatan alat peraga ini adalah:

  1. Membantu siswa untuk dapat melihat lebih nyata Ginjal sebagai alat pembentukan urine.
  2. Meningkatkan hasil belajar siswa dalam materisistem ekskresi

3.      Menciptakan alat peraga yang berdasarkan PAIKEM: Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan bagi siswa.

C.           Manfaat

Manfaat dari Alat peraga ini yaitu :

a.       Manfaat Teoritis

1)      Menemukan alat peraga baru dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA melalui alat peraga Ginjal sebagai organ ekskresi

2)      Sebagai dasar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran  IPA di sekolah dengan penggunaan alat peraga.

b.      Manfaat secara praktis

1)      Manfaat bagi siswa

Alat peraga ini dapat dimanfaatkan siswa untuk peningkatan kualitas hasil belajar IPA materi sistem ekskresi

2)      Manfaat bagi guru

Alat peraga ini ini dapat dimanfaatkan guru untuk peningkatan kualitas layanan pembelajaran IPA di kelas.

3)      Manfaat bagi sekolah

Alat peraga ini dapat dimanfaatkan sekolah untuk peningkatan kualitas pembelajaran yang inovatif di sekolah

D.  
Daftar Gambar  “ GIJAL SEBAGAI ORGAN EKSKRESI “


BAB III

RANCANGAN PERCOBAAN

 

A.  Teori

                    Organ Ginjal Letaknya di rongga perut di sebelah kanan dan kiri tulang pinggang. Ginjal kanan letaknya lebih rendah dari ginjal kiri karena terdesak oleh hati. Bentuk ginjal seperti kacang tanah, berwarna merah keunguan, berjumlah sepasang dengan berat kira-kira 200 gram. Ginjal berfungsi sebagai alat filtrasi (penyaringan), reabsorbsi (penyerapan) dan augmentasi (pengeluaran  zat yang tidak berguna).


 

6.      Tubulus Pengumpul

a.    Apabila ginjal dipotong secara melintang maka akan tampak bagian-bagian sebagai berikut.

1)    Kulit ginjal (kortek), bagian ini berfungsi sebagai alat penyaring darah karena tersusun dari banyak nefron dan di dalam nefron terdiri dari banyak badan malphigi. Badan malphigi tersusun atas glomerulus (pembuluh darah kapiler) dan kapsul bowman yang mengelilingi glomerulus.

2)    Sumsum ginjal (Medula), merupakan lanjutan pembuluh bowman  dan berfungsi sebagai pengumpul urine yang kemudian dialirkan ke rongga ginjal. Pada medulla ini terjadi proses augmentasi (pembuangan) zat yang tak berguna dari darah ke dalam urine.

3)    Rongga ginjal (Pelvis rennalis), merupakan bagian yang berfungsi menampung urine sementara dari sumsum ginjal, yang kemudian dialirkan ke kandung kemih (vesica urinaria) melalui ureter, dan dikeluarkan melalui urethra (lubang pelepasan).

b.    Proses terbentuknya urine, melalui 3 tahapan.

1)    Filtrasi, merupakan tahap penyaringan darah, terjadi dalam glomerulus. Hasil penyaringan disimpan dalam simpai bowman. Zat yang tersimpan di antaranya, urea, glukosa, air, dan ion anorganik (Na, K, Ca. Cl). Cairan yang tertampung dalam simpai bowman disebut urine primer. Darah dan protein tetap tinggal dalam kapiler darah.

2)    Reabsorbsi, tahap penyerapan kembali zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh seperti glukosa, air, asam amino dan ion anorganik. Peristiwa ini terjadi pada tubulus kontortus proksimal. Penyerapan air dikendalikan hormon ADH (Anti diuretik hormon).

3)    Augmentasi (pengumpulan/pembuangan), proses ini terjadi pada tubulus kontortus distal. Pada bagian ini masih terjadi penyerapan Na, Cl, dan urea. Urine yang terbentuk pada proses ini sudah merupakan urine yang sesungguhnya.

c.    Urutan perjalanan urine dari ginjal sampai luar tubuh.

1)    Urine primer:

       Darah  glomerulus kapsula bowman  tubulus proksimal  urine primer

2)    Urine sekunder:

       Urine primer  augmentasi  urine sekunder (urine sesungguhnya)

3)    Rongga ginjal  ureter  kandung kemih  urethra  keluar


B.  Pelaksanan/Praktek

Rancangan pembuatan alat peraga ini meggunakan alat dan bahan sebagi berikut serta kegunaan dari pengggunaan alat peraga yang dibuat :

  1. Botol air mineral Besar dan kecil

Berfungsi sebagai Ginjal dan kapsul Bowman

  1. Toples bekas

Berfungsi sebagai Tubulus Pengumpul

  1. Kayu bekas

Berfungsi sebagai Tubuh manusia

  1. Lem

Berfungsi untukmerekatkan saluran selang

  1. Kertas

Berfungsi untuk memberi keterangan organ pada ginjal

  1. Alat tulis

Untuk menulis keterangan

  1. Kain kasa

Berfungsi sebagai alat glomerolus / penyaringan darah

  1. Gunting

Untuk memotong selang yang difungsikan sebagai organ tubulus

  1. Air yang diberi pewarna merah

Difungsikan sebagai darah 

  1. Pasir

Diumpamakan Zat yang masih dibutuhkan tubuh

  1. Selang air

Difungsikan sebagau Tubulus kontortus Proksimal,Lengkung henle, dan Tubulus kontortus Distal




BAB III

ISI

A.      Prosedur Pembuatan Alat Peraga

1.      Menggunting atau memotong bagian depan botol bekas minuman mineral 1 buah yang kecil dan 1 buah yang besar

2.      Membuat lubang – lubang kecil pada kedua tutup  botol yang sudah disatukan tadi, lubang ini berperan sebagai sebagai alat penyaring

3.      Melapisi dengan kasa pada botol bekas pada botol yang berukuran lebih kecil

4.      Memasukkan botol bekas minuman yang berukuran kecil ke dalam potongan botol minuman besar yang sudah dilapisi kasa sebelumnya

5.      Memasukkan selang plastik yang berdiameter 1 cm pada mulut botol besar yang sudah dilubangi

6.      Merancang pada tiang – tiang kayu penyangga

7.      Pada akhir saluran digunakan toples bekas sebagai penampung akhir.




B.       Penggunaan Alat Peraga

1.    Memasukkan  air yang diberi pasir dan telah diberi warna merah sebelumnya kedalam botol plastik bekas yang dilapisi kasa, ini menukkan botol plastik ini diumpamakan Glomerolus pada ginjal yang fungsinya untuk menyaring darah.

2.    Di dalam botol plastik nanti akan terjadi penyaringan pasir, ini menunjukkan Ginjal sebagai alat penyaringan atau filtrasi.

3.    Mengamati setiap laju air dari lintasan ke lintasan pada selang yaitu melalui proses filtrasi (glomerulus), reabsorbsi (tubulus kontortus proksimal-lengkung henle) dan augmentasi (tubulus kontortus distal-duktus kolektivus)

4.    Setelah air keluar menuju pipa (duktus kolektivus) dan kemudian menuju ke saluran penampungan akhir yaitu di topeles ( Tubulus pengumpul sampai pelvis renalis )





BAB IV

PENUTUP

A.  Dampak

Dampak Peningkatan terhadap kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar siswa dengan penggunaan alat peraga sederhana ini siswa lebih mengerti bagaimana proses Pembentukan urine pada manusia. Siswa – siswi bersemangat untuk mencoba sendiri alat peraga yang di buat oleh penulis ini.Proses Kegiatan Belaja mengajar di kelas lebih Aktif.

Siswa juga lebih mudah menghafal istilah-istilah yang sulit yang terdapat di organ ginjal.Siswa juga secara langsung tau bagaimana efek samping apabila mengkonsumsi minuman uang tidak sehat karena pada alat peraga tersebut menunjuukan adanya endapan yang secara langsung itu bisa menimbulkan penyakit,.Ini berdampak kepada siswa bahwa siswa akan menjaga kesehatan organ-organ ekskresi salah satunya dalah ginjal.

Setelah dilakukan Ulangan / Tes Evaluasi terhadap materi ini hasilnya ada peningkatan hasil ulangan harian materi sistem ekskresi Ginjal yang semula rata-rata hanya 65 setelah menggunakan alat peraga ini menjadi 79.Ini menunjukkan hasil bahwa Alat peraga ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

 

B.  Saran

1.    Guru tidak terlalu terbebani dengan penggunaan alat bantu pelajaran

2.    Tidak semua materi pelajaran harus menggunakan alat bantu pelajaran

3.    Alat bantu pelajaran bukan selalu yang dibuat pabrik, tetapi guru bisa membuatnya dengan bahan sederhana/bekas

4.    Guru yang ingin mendapatkan hasil pembelajaran yang baik hendaknya berusaha terus memperbaiki proses pembelajaran


Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Definition List

Unordered List

Support